Dia mengatakan: "Kami menyadari bahwa The Beatles itu satu kesatuan yang utuh. Ketika mendapat tawaran untuk reuni, kami mengatakan, 'Itu tidak akan berhasil.' Karena periode ketika kami masih utuh sebagai The Beatles benar-benar hebat dan kami tidak ingin merusaknya."
"Lagipula, saya tidak suka memaksakan diri untuk melakukan apa yang kami lakukan di zaman keemasan paadahal kondisi kami sudah semakin tua."
Setiap kali Paul melihat kembali apa yang telah ditorehkan oleh The Beatles, kadang-kadang ia tak percaya bahwa dirinya menjadi bagian dari perjalanan tersebut.
Kepada majalah Shortlist ia mengungkapkan: "Sungguh menakjubkan bagi saya untuk menyanyikan lagu-lagu yang ditulis oleh seorang pria berusia 24-tahun. Dan saat menyanyikannya, saya berpikir, 'Dia penulis lagu yang sangat baik. Dia tidak buruk. Band ini juga tidak buruk.' Jadi saya mengapresiasinya dengan cara seolah-olah itu bukan diri saya. Tapi tentu saja saya menyadari itu adalah saya. Dan saya sangat senang dengan kenyataan itu."
Sebuah reuni yang benar-benar utuh memang tidak mungkin dilakukan setelah terbunuhnya penyanyi-dan-gitaris John Lennon pada tahun 1980. Apalagi setelah anggota keempat dari band tersebut, George Harrison, juga meninggal akibat kanker pada tahun 2001.
Catatan:
Klik tombol | jika Anda suka tulisan ini. | Komentar boleh Anda tulis pada kotak di bawah ini. |