"Setelah The Beatles melakukan perjalanan spiritual ke India, mereka kembali ke Eropa dengan membawa ide mengubah kondisi psikis orang-orang," kata Yevgeny Bryun.
"Dan itu sangat cocok dengan bisnis itu sendiri. Mereka menyadari inilah cara cepat menghasilkan uang, menjual kesenangan dan barang-barang yang berhubungan dengannya. Sejak saat itulah permintaan narkoba meningkat," tukas sang direktur.
"Kita punya tanggung jawab menghentikan ini. Jangan sampai anak-anak muda mencoba narkoba. Kita beritahu mereka, pilihannya adalah penjara atau kematian," tegas Bryun kemudian.
The Beatles memang tidak menutupi kenyataan mereka menggunakan ampetamin saat show di Hamburg dan pernah berbagi mariyuana bersama Bob Dylan pada 1964. Tetapi tuduhan Bryun itu pun segera mengundang reaksi pecinta The Beatles yang kemudian mencemooh pemikirannya itu.
sumber: KapanLagi
Catatan:
Klik tombol | jika Anda suka tulisan ini. | Komentar boleh Anda tulis pada kotak di bawah ini. |